Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Amalan kaum munafik hanyalah tumpukan riya'. Iman sama sekali tidak mengisi relung hati mereka. Mereka tidak takut akan kebesaran Allah Azza Wa Jalla. Penyakit hatilah yang memicu mereka menampakan amalan baik di depan manusia, demi kepentingan dunia mereka.
Riya masuk dalam kategori nifak kecil, bisa dasar amalnya untuk Allah, namu dipertengahan amal, riya' merasukinya. Namun bisa juga masuk kategori nifak besar yaitu bila dasar amalnya memang bukan untuk mencari wajah Allah. Jenis nifak ini hampir tidak terjadi terkecuali pada kaum munafik yang merahasiakan kekufuran. Mungkin mereka menunaikan sebagian syiar islam, namun hakikatnya mereka mencemoohnya. Mereka infakan harta atas dasar riya dan nifak untuk mencapai ridho manusia, sehingga Allah tidak akan menerimanya. Sebagaimana firman Allah dalam Surah At-Taubah 96 :
They swear to you so that you might be satisfied with them. But if you should be satisfied with them - indeed, Allah is not satisfied with a defiantly disobedient people.
Mereka akan bersumpah kepadamu, agar kamu ridha kepada mereka. Tetapi jika sekiranya kamu ridha kepada mereka, sesungguhnya Allah tidak ridha kepada orang-orang yang fasik itu.
Selama Allah Azza Wa Jalla tidak ridho kepada kaum fasik, maka seorang mukmin juga tidak boleh ridho pada orang yang tidak diridhoi Allah Subhanahu Wa Ta'alaa. Namun bila mereka meninggalkan kefasikan kereka dan keum Mukmin pun akan ridho kepada mereka.
Sebagaimana hadist Rosulullah Shallallahu Alaihi Wassalam
"Barang siapa mencari ridho manusia dengan kemurkaan Allah, Allah pun murka kepadanya, dan Allah membuat manusia marah kepadanya"
Karena itulah Rosulullah Shallallahu Alaihi Wassalam takut kalau umat beliau terjangkit penyakit ini
Sumber :
https://quran.com
http://quranterjemah.com
Majalah As-Sunnah - Edisi 12 Jumadil Akhir 1437 H - April 2016 M
0 komentar:
Posting Komentar