Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Diantara karakter kaum munafik yang paling menonjol adalah penentang terhadap Allah Azza Wa Jalla sebagaimana Allah berfirman : At-Taubah : 9/63
Tidaklah mereka (orang-orang munafik itu) mengetahui bahwasanya barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya nerakan jahannamlah baginya, kekal mereka di dalamnya. Itu adalah kehinaan yang besar.
Pangkal makna penentangan (muhaddah) adalah menyelisihi, memerangi, membangkang memusuhi, melawan. Dan semua makna ini terhimpun dalam diri orang munafik. Fenomena penentangan terhadap Allah yang paling signifikan, tampak pada berbagai hal berikut :
- Keluar dari iman setelah memasukinya. Dosa ini lebih parah dari kekufuran yang asli. Manusia yang lurus bila telah merasakan manisnya iman, tidak mungkin keluar darinya. Sedangkan orang munafik berbalik lagi kedalam kekufuran. Mengenai hal ini Allah berfirman dalam rangkaian surat Al-Munafiqqun ayat 3 :
That is because they believed, and then they disbelieved; so their hearts were sealed over, and they do not understand.
Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.
- Melakukan penipuan, dengan menampakan keimanan dan menyembunyikan kekufuran. Bagaimana mungkin manusia yang merupakan makhluk lemah mengira dirinya bisa menipu Allah penguasa langit dan bumi Al-Baqarah : 9

They [think to] deceive Allah and those who believe, but they deceive not except themselves and perceive [it] not.
Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.
- Tidak mengenal Allah sehingga berprasangka buruk terhadapNya, dengan meyakini bahwa Allah Azza Wa Jalla tidak menolong kaum mukminin. Ini seperti ucapan salah seorang kaum munafik kepada kaum muslimin kala mereka hendak menuju perang tabuk. Apakah kalian menyangka bahwa memerangi kaum romawi sama dengan memerangi kaum yang lainnya. Demi Allah Sungguh seakan-akan aku melihat kalian esok sedang digiring dalam keadaan terikat. Allah berfirman : Al - Fath : 6
And [that] He may punish the hypocrite men and hypocrite women, and the polytheist men and polytheist women - those who assume about Allah an assumption of evil nature. Upon them is a misfortune of evil nature; and Allah has become angry with them and has cursed them and prepared for them Hell, and evil it is as a destination.
dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. Dan (neraka Jahannam) itulah sejahat-jahat tempat kembali.
- Mereka sangat getol meminta keridhoan dari sosok yang tidak berkuasa memberikan bahaya atau manfaat dan lalai dari keridhoan Allah Azza Wa Jalla
- Mereka menentang Rosulullah Shallallahu Alaihi Wassalam debgan mendustakan dan mengarapkan beliau Shallallahu Alaihi Wassalam dan pengikutnya hancur. Syaikhul Islam Ibu Taimiyyah Rohimahullah berkata, "Sifat nifak seringkali terjadi terkait dengan hak Rosul Shallallahu Alaihi Wassalam. Dan inilah yang disebut Allah dalam al-Qur'an mengenai kemunafikan mereka selama kehidupan beliau Shallallahu Alaihi Wassalam.
- Mereka memberi wala (loyalitas) kepada musuh Allah, kaum musyrikin dan ahlul kitab. Allah berfirman Al-Maidah : 52 Mereka khawatir kalau umat islam kalah sehingga mereka memberikan wala kepada kaum kuffar
So you see those in whose hearts is disease hastening into [association with] them, saying, "We are afraid a misfortune may strike us." But perhaps Allah will bring conquest or a decision from Him, and they will become, over what they have been concealing within themselves, regretful.
Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.
- Mereka menyelisihi syariat Allah Azza Wa Jalla dan membangkang perintahNya. Bila diseru berinfak dijalan Allah, mereka enggan, bisa diseru berjihad tidak mau berangkat. Mereka tidak mengerjakan shalat kecuali dalam keadaan kemalasan dan berbagai bentuk penentangan laiinya
Sumber :
- https://quran.com
- http://quranterjemah.com
- Majalah As-Sunnah - Edisi 12 Jumadil Akhir 1437 H - April 2016 M
0 komentar:
Posting Komentar