السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Melanjutkan postingan sebelumnya pada Bagian Ketiga
Ibnu Qayyim Rohimahullah berkata "Dengan ini menjadi jelas makna Firman Allah dalam potongan Surah An-Nisa ayat 141, yang berbunyi : "wa lan yaj’alallahu lil kafirina alal mu’minina sabila(sabilan)" orang yang berperilaku buruk, maka sesungguhnya usaha orang-orang yang ingin memperbaiki keadaan dengan menjatuhkan para penguasa, sedangkan kerusakan masih merata di tengah rakyat, maka usaha itu terhitung sebagai langkah tanpa manfaat dan jihad diluar pintunya. Seandainya keadaan rakyat telah baik, maka mereka tidak perlu memikirkan usaha tersebut. Sebab Allah Azza Wa Jalla tidak akan menetapkan para musuh-Nya untuk menguasai para wali-Nya
Oleh sebab itu, Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dengan sanan shahih (7/272) dari Muhammad bin Al Hanafiyah Rohimahullah mengatakan "Hati-hatilah kalian terhadap fitnah-fitnah ini. Tidaklah ada orang yang mencoba mengusiknya kecuali dia akan terjerat dengan kuat. Ketahuilah, sesungguhnya mereka itu, yaitu para penguasa, ada waktu dan massanya. Seandainya seluruh manusia di muka bumi satu kata untuk meruntuhkan kekuasaan mereka, tidak ankan sangguh untuk itu hingga Allah Azza Wa Jalla sendiri yang menghendaki massanya habis. Apakah kalian sangguh meruntuhkan gunung-gunung
Ini sebuah ungkapan agung terkait medan dakwah dan islah. Maka renungilah dengan baik. Ibnu Katsir Rohimahullah berkata dalam al-Bidayah wan Nihayah tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahun 430 H. "Pada masa itu, Abu Mashur bin Jalal ad-Daulah diseru dengan gelar raja yang perkasa. Ia berdomisili di daerah Wasith. Si perkasa ini adalah orang terakhir yang menguasai Baghdad dari Bani Bawaih. Ketika merema berbuatu melampaui batasm membangkang dan jahatm serta mendaulat diri sebagai Rajadiraja Maka Allah Azza Wa Jalla mencabut dari mereka karunia-Nya pada mereka dan mengaliskan kekuasaan pada orang lain, sebagaimana Potongan Firman Allah Dalam (Ar-Radu - 11).
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri"
Sumber :
Majalah As-Sunnah - Edisi Dzulhijjah 1435 H (Oktober 2014) - Edisi 6
0 komentar:
Posting Komentar